KAJIAN KITAB AL WAFI SYARAH KITAB HADI ARBAIN AN NAWAWI

Para santri di Ma’had kembali mengadakan kajian rutin kitab Al-Wafi Syarh Hadis Arba’in An-Nawawi bersama Ustadz Hafidz Nurzaman. Kajian kali ini berfokus pada pembahasan hadis pertama dari Arba’in An-Nawawiyyah, yaitu tentang pentingnya niat dalam setiap amal perbuatan. Dalam kajian tersebut, Ustadz Hafidz secara detail menjelaskan setiap kalimat yang terdapat dalam hadis dan memberikan pemahaman mendalam tentang makna yang terkandung di dalamnya.

Ustadz Hafidz memulai dengan menguraikan makna literal dari kalimat “إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ” (Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat), menekankan bahwa kualitas dan nilai suatu amal ditentukan oleh niat pelakunya. Beliau juga menegaskan bahwa amal yang sama bisa memiliki pahala yang berbeda tergantung pada niat di balik pelaksanaannya.

Lalu, Ustadz melanjutkan dengan membahas “وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى” (Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya), di mana beliau mengaitkan hal ini dengan pentingnya keikhlasan dalam beramal. Keikhlasan menurut Ustadz Hafidz adalah kunci agar setiap perbuatan manusia diterima oleh Allah dan tidak menjadi sia-sia.

Sebagai contoh konkret, beliau mengangkat kisah hijrah yang disebutkan dalam hadis, bahwa seseorang yang berhijrah dengan niat untuk Allah dan Rasul-Nya akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Namun, jika niat hijrahnya hanya untuk urusan duniawi, seperti menikahi seorang wanita atau mendapatkan materi, maka amal tersebut hanya terbatas pada apa yang diniatkannya itu.

Dalam kajian ini, para santri diajak untuk merenungkan niat mereka dalam setiap amal yang mereka lakukan, baik dalam hal ibadah maupun interaksi sehari-hari. Diskusi berkembang hingga ke pertanyaan-pertanyaan seputar contoh-contoh niat yang kurang tepat dan bagaimana cara meluruskan niat agar amal perbuatan benar-benar bernilai di sisi Allah.

Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran spiritual para santri, khususnya dalam aspek niat dan keikhlasan. Kajian diakhiri dengan pesan Ustadz Hafidz agar para santri senantiasa memeriksa niat mereka sebelum melakukan suatu amalan, agar seluruh kehidupan mereka senantiasa diwarnai dengan niat yang baik dan ikhlas.